by Jayeng
Resmi
Serat
Centhini Jilid-2 berisi 87 pupuh dari pupuh 88 s/d 174, berisi perjalanan Mas
Cebolang (diikuti santri: Palakarti, Kartipala, Saloka, Nurwiti) anak Seh
Akadiyat dari Sokayasa, Banyumas. Seh Ahkadiyat pada akhir Jilid-1 diceritakan
mengangkat anak Jayengrana dan Niken Rangcangkapti.
Rute
perjalanan: meninggalkan Sokayasa, sampai di makam Dhukuh ketemu Ki Demang
Srana lalu diantar ke makam Seh Jambukarang di gunung Lawet, pancuran Surawana
yang bermata air di Muncar ketemu Ki Dati, bendungan Pancasan di Banyumas, naik
rakit sungai Serayu, berhenti di Arjabinangun ketemu Ajar Naraddhi, lihat gua
Limusbuntu, lihat gua Selaphetak yang berbentuk pendapa rumah, sampai di Segara
Anakan, naik perahu menuju Karangbolong, di Ujung Alang gunung Ciwiring bisa
kelihatan pulau Bandhung tempat bunga Wijayakusuma yang dijaga burung Bayan, di
Jumprit lihat mata air sungai Praga di gunung Sindara ketemu Ki Gupita,
gunung
Margawati di Kedu ketemu Ki Lehdaswaninda, gunung Sumbing di sendang Bedhaya
ketemu dhanyang Ki Candhikyuda dan istrinya Nyi Ratamsari, lihat mata air
Pikatan, sampai di Ambarawa di gunung Jambu siarah makam Prabu Brawijaya dari
Majapahit, suasana jadi gelap karena hujan abu dari letusan gunung Merapi,
berjalan dalam gelap sampai di gunung Tidhar ketemu Seh Wakidiyat, lihat candi
Borobudur, lihat candi Mendut, sampai di Mataram pada masa Sultan Agung,
tinggal di Kauman tempatnya modin istana Ki Amat Tengara, siarah makam
Panembahan Senapati di belakang Mesjid Agung, ketemu dengan banyak orang dengan
berbagai keahlian: Ki Amongtrustho ahli ulah asmara, Empu Ki Anom ahli
pembuatan keris, Ki Bawaraga ahli gending dan gamelan, Ki Madiaswa ahli tentang
hal-ihwal kuda, Ki Pujangkara ahli perhitungan hari dan berbagai pertanda alam,
jagal Nyai Cundhamundhing ahli hal-ihwal nama daging bagian-bagian dari kerbau,
Nyai Padmasastra ahli batik tulis, Nyai Sriyatna ahli sajen untuk pengantin,
Nyai Lurah Kraton ahli ha-ihwal pengantin, modin Ki Goniyah juga ahli hal-ihwal
pengantin, Kyai Amat Kategan memberi penjelasan beberapa hal tentang agama
Islam, Ki Rasiku jurukunci makam Glagaharum di Demak menjelaskan cerita Sunan
Kalijaga ketemu Puntadewa, Ki Harjana santri dari Jatisari ahli perhitungan
hari, Ki Amat Setama cerita tentang Raja Istambul, Ki Wirengsuwigna ahli
berbagai tarian, Ki Demang Basman ahli perhitungan pembuatan rumah, Kyai
Sumbaga ahli pembuatan wayang kulit, Ki Toha menjelaskan tentang mandi Rebo-an,
Ki Sopana ahli huruf-huruf kuno, Nyai Atikah bercerita tentang Ni Kasanah yang
berbakti sama suami , Ki Narataka jurukunci meriam pusaka kraton, Ki
Candhilaras juru dongeng dan tembang..
Pada
Jilid 2 ini Serat Centhini lebih banyak mencerikan Mas Cebolang ketemu banyak
orang di sekitar istana Mataram bercerita tentang legenda, adat istiadat dan
ilmu yang mereka punyai sesuai keahlian mereka masing-masing.
Sedangkan
cerita/legenda, adat istiadat, ilmu spiritual yang dibicarakan dalam pertemuan
dengan orang-orang tersebut adalah:
Cerita/Legenda:
Sri Kresna dengan bunga Wijayakusuma; Permaisuri Raja Bagdad dan perdana
mentrinya; Sunan Kalijaga ketemu Puntadewa raja Amarta; Raja Istambul yang
hafal Al-Qur’an; Cerita tentang asal muasal bahasa dan huruf tatkala membangun
menara Bibel; Ni Kasanah yang berbakti sama suaminya Suhul; Siti Aklimah yang
dituduh serong pada jaman Rasul; Nabi Sulaiman mencoba kesetiaan cinta kasih
antara Dara Murtasyah dengan Sayid Ngarip; Cerita wayang lakon Partadewa, Patih
Satama dan Nyai Satami yang berubah jadi meriam di kerajaan Galuh;
Adat
Istiadat: Perilaku asmara enam macam; Aturan berkenan dengan nikah, cerai,
idah, rujuk, rukun, khuluk, dan maskawin; Keterangan tentang delapan belas
wanita yang tidak boleh diperistri; Uraian tentang muhrim wali; Uraian tentang
cerai tanpa talak, rapak, syarat nikah, doa nikah, tata-tertib nikah; Perihal
ulah asmara, pembuka pembangkit rasa maupun penahan rasa; Hal-ihwal nama dan
macam-macam bagian daging kerbau; Hal ihwal keris, bentuk keris, bagian keris,
macam ragam bentuk keris lurus dan keris berluk, tentang keris berluk: 3, 5, 7,
9, 11, 13, 15, 17, 19, 21, 23, 25, 27, 29, bentuk mata tombak lurus dan berluk;
Seluk beluk gending dan gamelan; Hal ihwal berkenaan dengan kuda, cara
mengendarai kuda, mencemeti kuda, menjinakkan kuda, bentuk dan warna kulit
berkaitan dengan watak kuda; Perhitungan hari memperbaikai rumah, hari pasaran
bayi, arti tanda-tanda gejala alam seperti gerhana, lintang kemukus, gempa
bumi; Hal-ihwal dengan berbagai kain batik tulis, lukisan kain yang menjadi
pantangan dan pantangan-pantangan dalam membuat batik lukis; Uraian sajian buat
acara pengantin; Tata cara pengantin, lamaran, peningset, bubak kawah
(bermenantu anak sulung), tumplak punjen (bermenantu anak bungsu), midodareni,
upacara temu pengantin, kelengkapan pakaian pengantin; Perhitungan menoreh
orang sakit; Macam ragam tari wireng dan asal mula tari bedhaya-serimpi;
Bermacam-macam wayang (wayang gedhog, wayang klitik, wayang golek, wayang
topeng), Mandi Rebo-wekasan (hari Rebo terakhir dalam bulan Sapar); Ruwatan
Murwakala.
Pengetahuan
Spirituil: Penjelasan tentang turunnya Lailul-kadar; Kisah Nabi Kidir dan Nabi
Musa; Pahala orang yang hafal Al-Qur’an apalagi kalau mengerti artinya;
Penjelasan tentang puasa sunah
sumber: seratcenthini.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar