Minggu, 25 September 2011

Ringkasan Serat Centhini – Jilid 03



 by Jayeng Resmi
Serat Centhini Jilid-3 berisi 82 pupuh dari pupuh 175 s/d 256, masih meneruskan perjalanan Mas Cebolang yang diikuti empat santri: Palakarti, Kartipala, Saloka, Nurwiti. Mas Cebolang adalah anak Seh Akadiyat dari Sokayasa, Banyumas. Seh Akadiyat pada akhir Jilid-1 diceritakan mengangkat anak Jayengrana dan Niken Rangcangkapti.
Rute perjalanan: masih di ibukota Mataram ketemu: Ki Cendhanilaras berbicara soal pasugihan (ilmu hitam menjadi kaya), Tumenggung Sujanapura diberi wejangan Sastra Jendra Hayuningrat, Ki Ajar Sutikna berbicara hari baik untuk beberapa keperluan, bersama-sama Ki Ajar Kepurun meninggalkan ibukota Mataram bermalam di desa Kepurun berbicara tentang hal-ihwal wanita, ketemu Lurah Harsana lihat candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Roro Jonggrang dan bercerita legenda berkenaan dengan candi tersebut, sampai di desa Kajoran ketemu Ki Ngabdulmartaka bercerita tentang Serat Suluk Hartati, diajak oleh Ki Ngabdulmartaka ketemu Panembahan Rama bercerita tentang ilmu kasunyatan tentang asal usul kehidupan, liwat hutan nginep di planggrongan (rumah diatas pohon kayu) kepunyaan Ki Wreksadikara berbicara soal kayu dan rumah, desa Tembayat ketemu Modin Ki Sahabodin bercerita tentang Sunan Gede Pandhanaran dan Seh Domba, Panaraga ketemu Ki Wanakara berbicara tentang jamu untuk berbagai penyakit dan ura-ura (lagu) sifat-sifat manusia yang kurang baik, Pajang ketemu Ki Mastuti bercerita silsilah raja Pajang s/d Sultan Agung di Mataram, diantar oleh Ki Mastuti ke makam Laweyan, di mesjid Laweyan ketemu Ki Ngabdul Antyanta dan Ki Sali bercerita tentang ramalan Jayabaya..
Sedangkan cerita/legenda, adat istiadat, ilmu spiritual yang dibicarakan dalam pertemuan dengan orang-orang tersebut diatas adalah:
Cerita/Legenda: Ki Harda yang cari pesugihan (ilmu hitam cari kekayaan) di hutan Roban; Serat Lokapala serita asal usul Rahwana (Ramayana); Cerita penyebaran agama Islam di Jawa dari masa Sunan Ngampel s/d Sultan Agung; Cerita Prabu Dewanata di Pengging; Cerita Prabu Dipanata di Salembi melawan Prabu Karungkala di Prambanan, Cerita Bandung Bandawasa asal mula Candi Sewu dan Candi Roro Jonggrang; Cerita Ke Gedhe Pandanaran dan Seh Domba; Silsilah Sultan Pajang s/d Sultan Agung di Mataram; Cerita tentang Ramalan Jayabaya.
Adat Istiadat: Sifat-sifat dalam penangalan Jawa dan perhitungan baik buruknya perjodohan; hal-ilhal bermain kartu; pemilihan jodoh berdasarkan bibit, bebet, bobot; tanda-tanda baik buruknya sifat wanita, hal-ihwal olah asmara; delapan hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan pekerjaan; sebelas macam kayu dan masing-masing manfaatnya; berbagai jenis rumah Joglo 7 macam, Limasan 10 macam, Kampung 9 macam, Mesjid 3 macam; empat puluh empat macam gendhing terbangan; penjelasan makna selamatan orang meninggal dari 3 hari s/d 1000 hari; sifat-sifat wanita dilihat dari hari lahir pada penanggalan Jawa; jamu untuk macam-macam penyakit; ura-ura (lagu) tentang sifat-sifat manusia yang kurang baik;
Pengetahuan Spirituil/Agama: Perihal unsur kehidupan api, bumi, udara, air; Sastra Jendra Hadiningrat; Serat Suluk Hartati; Berbagai ilmu Kasunyatan tentang asal usul kehidupan; Pancadriya dan Pancamaya; Penjelasan tentang fasik, munafik, najis,makruh, kekah

sumber: seratcenthini.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar